Lebih muktahir lagi ialah (2R,4R)-4-methyl - 1 4N (3-methyl ) - 1, 2, 3, 4-tetrahyd ro- 8-quinol i nesulf onyl -L-a rg i nyl ) - 2 -pi pe ridin e c a rbo xyl i c acid monohydrate, disingkat MD-8O5. Sebagai suatu penghambat trombin sintetik, MD-8O5 diketahui memiliki aktivitas antitrombin tanpa sifat antiplasmin yang dapat merugikan. Obat ini tampaknya lebih efektif dari heparin ataupun FOY dalam meningkatkan jumlah trombosit, menurunkan FDP, dan meningkatkan kadar fibrinogen pada KID akut.
Penelitian ierhadap MD-8O5 sebagai antikoagulan terhadap 1 5 pasien pasca bedah kardiovaskular dilakukan dengan dosis rata-rata yang diberikan secara infus sebesar A,11 x. O,l (SD) mikrogram/kg dapat mempertahankan masa pembekuan teraktivasi sebesar kira-kira 15O detik, dan secara bermakna memperpanjang baik activated paniat thromboplastin time dan prothrombine t me. MD-805 juga diberikan pada 1O pasien dengan KlD. Pada 8 pasien tidak ada respons terhadap heparin atau gabexate mes/ ate (FOY), dan 8 pasien mempunyai kadar antitrombin lll yang beredar di bawah 2O mg/dl. Pengobatan dengan MD-8O5 berhasil dengan baik pada 9 pasien dengan KlD. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa MD-805 dapat dipakai sebagai pengobatan untuk KID dan setelah pembedahan kardiovaskular, terutama bila didapatkan kadar antitrombin lll yang rendah. Untuk referensi baca pengobatan tbc tradisional MCI-9038 (eksperimental) Juga suatu penghambat trombin sintetik yang diberikan secara oral atau infus dengan dosis 0,2 mikrogram/kg/menit. Penelitian dilakukan pada KID buatan (pada hewanl dengan penyun, tikan tromboplastin jaringan dan asam laktat, dengan hasil memuaskan. Trombositopenia berat, suatu keadaan yang menladi penyulit pengobatan pada heparin (baik sebagai komplikasi atau tidak) dilaporkan dengan sangat cepat- diperbaiki, dan penelitinya menganjurkan pemakaian obat ini sebagai pencegah maupun pengobatan terhadap KlD. Transfusi (Recplacement therapy) Kadang-kadang pengobatan terhadap kelainan dasar lunderlying disorderl dan atau heparinisasi tidak cukup cepat untuk menghentikan perdarahan; dalam hal ini diperlukan pertimbangan untuk memberikan komponen darah kepada penderita untuk pembekuan guna menyelamatkan jiwanya, walau pun dengan segala risikonya. Karena itu pemberian komponen darah harus menempati urutan tinggi dalam keputusan penatalaksanaan KID peneliti lain bahkan menganjurkan pemberiannya sebagai prioritas utama lfirstline therapyl. Di bawah ini dapat dilihat beberapa komponen yang kadang-kadang terpaksa diberikan atau dapat dipertimbangkan pemberiannyal 1. Faktor pembekuan : Kriopresipitat dan plasma beku segar. Dianggap bukan sebagal pengobatan yang utama karena ter.iadinya perdarahan bukan disebabkan kekurangan yang berat faktor pembekuan tetapi akibat adanya kadar FDP yang tinggi yang menghambat proses pembekuan. Walaupun demikian kebanyakan pusat tetap menganjurkannya, setelah terlebih dahulu proses pembentukan trombosis dihambat dengan pemberian heparin. Pbrlu dicatat pemberian faktor pembekuan dapat merangsang atau memperberat KID bila tidak disertai dengan heparin. 2. Fibrinogen Masih diperdebatkan, dan dapat menyebabkan komplikasi tromboembolik (bila diberikan perlu disertai heparin). Tiga gram fibrinogen akan meningkatkan kadar fibrinogen darah sebesar 1O0 mg persen. Dalam bentuk kriopresipitat, 1 unit mengandung 20O mg fibrinogen, sehingga dapat diberikan dalam dosis 3-4 U/l0 Kg BB; dan sebagai FFP dalam dosis 10-15 ml/kg BB. 3. Trombosit Komponen ini memegang peran paling penting dalam usaha untuk mengembalikan keutuhan dinding pembuluh darah. Tetapi dalam keadaan perdarahan yang masif dan trombosit kurang dari 50.00o/ml, pemberian trombosit konsentrat perlu segera dipertimbangkan. Bila trombosit kurang dari 25.000/ ml dengan perdarahan masif, pemberian trombosit merupakan keharusan. Mengingat kemungkinan dapat terjadi perdarahan yang fatal di otak. 4. Darah segar (fresh whole bloodl Dalam keadaan gawat darurat, sering kali perdarahan begitu hebatnya sehingga untuk mengejar kehilangan darah tersebut masih dapat diberikan darah segar dan mungkin hanya ini saja yang dapat dilakukan di beberapa pusat pelayanan medis. Pada KID dikenal konsep adding fuel to the fire" lmenyiram bensin ke api), tetapi masalah ini dapat dihindari dengan pemberian heparin sebeiumnya. Sungguhpun demikian, pada kasus kebidanan pemperian darah segar sebaiknya dihindari, karena kebutuhan primer pasien ialah ekspansi volume darah dan peningkatan kemampuan pengangkutan oksigen. Pemberian darah harus berdasarkan kebutuhan akan komponen darah tertentu sesuai dengan keadaan, dan harus diingat bahwa pada kasus kebidanan kontraksi uterus lebih memegang peran utama dalam penghentian perdarahan.
0 Comments
Leave a Reply. |